Dayak Daro'

Suku Dayak Daro' atau Darok, adalah suatu kelompok masyarakat kecil yang bermukim di wilayah kecamatan Bonti kabupaten Sanggau provinsi Kalimantan Barat. Populasi suku Dayak Daro' pada tahun 1974 diperkirakan sekitar 2000 orang.

Pada tahun 1974 juga mereka dikategorikan sebagai masyarakat terasing oleh Departemen Sosial. Di wilayah kecamatan Bonti, suku Dayak Daro' hidup berdampingan dengan masyarakat dayak lainnya, seperti suku Dayak Ribun, Tingin, Mayau, Sami, Selayang dan lain-lain.

Tradisi suku Dayak di masa lalu yang suka berperang dan menerapkan tradisi kayau, sehingga membuat suku-suku dayak di wilayah ini lebih suka mengasingkan diri dan mencari tempat lebih jauh ke pedalaman.

Masyarakat suku Dayak Daro' berbicara dalam bahasa Daro'. Bahasa Daro' memiliki ciri khusus, terdapat bunyi yang tidak lazim dijumpai dalam bahasa-bahasa dayak di kalimantan, khususnya di kabupaten Sanggau, yaitu terdapat bunyi konsonan frikatif bilabial bersuara [b], bunyi konsonan rangkap [d] dan [h] setengah bunyi sehingga menghasilkan bunyi frikatif dental bersuara [d].

Nama Daro' sendiri menurut kelompok masyarakat dayak yang hidup di sekitar pemukiman orang Dayak Daro' berarti "rawan dikunjungi". Nama Daro' ini hakikatnya terkesan menakutkan. Dilihat dari sejarah masa lalu suku Dayak Daro'. Wilayah pemukiman suku Dayak Daro' sering terkena musibah seperti wabah sampar. Selain itu, banyak mitos yang menceritakan larangan untuk mengunjungi suku ini. Saat sekarang ini pemaknaan bahwa istilah Daro' berkesan menakutkan tidak lagi terjadi, karena sebenarnya suku ini terbuka terhadap siapapun dan sangat ramah untuk dikunjungi seperti suku dayak lainnya.

Kehidupan masyarakat suku Dayak Daro' sebagian besar masih erat dengan kehidupan alam, seperti membuka ladang dengan pola tebang, tebas dan bakar, di saat senggang tidak ada kegiatan di ladang, para laki-laki akan berburu binatang ke hutan seperti babi hutan atau binatang lain. Selain itu mereka juga mengumpulkan hasil hutan untuk kebutuhan mereka sehari-hari dan menangkap ikan di sungai-sungai yang melintas dekat perkampungan.

sumber:
  • wikipedia
  • melalatoa, j. 1995. ensiklopedi sukubangsa di indonesia. jilid a--k. jakarta: departemen pendidikan dan kebudayaan.
  • alloy, sujarni, dkk., mozaik dayak: keberagaman subsuku dan bahasa dayak di kalimantan barat, institut dayakologi, pontianak, 2008.
  • kebudayaan-dayak
  • scribd
  • t-indonesia
  • dan sumber lain

No comments:

Post a Comment