Dayak Tenggalan

Suku Dayak Tenggalan, disebut juga sebagai Tengalan atau Tingalan, yang berdiam di kecamatan Sembakung, kecamatan Sebuku, kecamatan Lumbis di kabupaten Nunukan, kabupaten Tana Tidung dan desa Belayan, Malinau Utara di kabupaten Malinau, yang semuanya berada di provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.

Suku Dayak Tenggalan hidup berdampingan dengan Dayak Agabag yang terlebih dahulu menetap di wilayah ini. Dalam kehidupan sehari-hari agak sulit membedakan antara orang Dayak Tenggalan dengan orang Dayak Agabag. Para peneliti dan penulis sering menganggap suku Dayak Tenggalan adalah sama dengan suku Dayak Agabag. Secara budaya dan bahasa, memang terdapat banyak kemiripan antara kedua suku ini. Tetapi kedua suku ini sebenarnya sama sekali tidak memiliki ikatan psikologis, sosial dan kultural. Dengan kata lain kedua suku ini berbeda, walaupun dulunya mungkin berasal dari rumpun yang sama. Karena kedua suku ini telah hidup berdampingan sejak lama, sejak beratus-ratus tahun yang lalu, sehingga terjadi asimilasi budaya dan bahasa, dan pada akhirnya sulit untuk dibedakan satu sama lain.

Bahasa Dayak Tenggalan, mirip dengan bahasa Dayak Agabag dan Dayak Tidung. Bahasa Dayak Tenggalan ini masuk ke dalam kelompok keluarga rumpun bahasa Austronesia.

Suku Dayak Tenggalan, sebagian besar masih menjalani tradisi nomaden, seperti dalam praktek berkebun dan berladang yang selalu berpindah tempat. 
Salah satu kebiasaan suku Dayak Tenggalan adalah pada waktu berduka, yaitu seluruh kerabat akan berkumpul di rumah duka, dan mengucapkan rasa belasungkawa dan penghormatan. Seluruh keluarga akan minum-minuman keras kadang-kadang sampai mabuk sambil diiringi musik yang keras sampai pagi.

Salah satu tarian khas dalam suku Dayak Tenggalan adalah tari Gong. Tari ini mirip dengan tari Gong dari suku Dayak Agabag.


sumber:
- protomalayans.blogspot
- dan sumber lain

10 comments:

  1. Penyesatan sejarah kau uy... Hapus artikel...

    ReplyDelete
  2. Salah sejarah ini, perlu ditelusuri.

    ReplyDelete
  3. Penyesatan sejarah ini.
    Dari dulu adanya itu Dayak Tenggalan

    ReplyDelete
  4. 💓💓

    ReplyDelete
  5. Haa maasa Agabag lebih yua dari Tingalan, semwntara mereka itu baru ada tahun 2000, Tingalan, Yenggalan, Tengalan itu sudah sejak manusia ada di Kalimantan Timur. Tolong jangan buat sejarah yang putar balik.

    ReplyDelete
  6. Komentar setau kami yg ada dri dulunya adalah Dayak Tingalan/Tengalan /Tenggalan kemudian thn 2005 oleh sekelompok mesarakat menyebut diri mereka AGABAG , pedahal AGABAG itu sebutan keseluruhan utk Rumpun Murutis artinya sama atau sinonim dari sebutan DAYAK, mengapa rumpun kami menyebut AGABAG yg artinya ditinjau dri tradisi Nenek Moyang kmi yg berpakayan ABAG(cawat/cancut) yg biasanya terbuat dari kulit kayu(puputul, pu'utul) dan jga kulit binatang seperti kulit beruang, nah.. Dlm hal ini nanti yg kta kuatir kan adalah saling klaim tentang BUDAYA dan tanah ADAT karena kedua suku ini msh hubungan darah, ini berupa masukan supaya dipikirkan lebih dalam lagi.

    ReplyDelete
  7. Berapa ratus jiwa suku Tenggalan saat ini ?

    ReplyDelete
  8. Ini sepertinya sejarah menyesatkan..karena pada dasarnya Dayak Agabag adalah dayak Tinggalan juga.. kedua suku ini terpisakan karena penyebutan...
    Dayak Agabag adalah penyebutan Orang Agabag pada diri mereka yang mereka kerap menyebutkan "Ulun Agabag".
    Sedangkan Tinggalan Itu penyebutan Suku lain terhadap orang Agabag..

    Contoh "
    Sama halnya orang AGABAG Menyebuut org Tidung dengan panggilan "SAKAI"..dan panggilan Orang Agabag pada orng Lundaye Itu "PUTUK"
    dan sebaliknya orng Tidung menyebut org AGABAG itu TINGALAN/TENGGALAN"

    dan saya Rasa Artikel ini cukup baru perlu penulis artikel ini belajar lagi dari penulis lainnya...
    Dan perlu saya kecamkann artikel ini perlu di hapus sebelum ini akan jatuh kerana Hukum..
    Ini saya anggap artikel yang mengadu domba yang mengganggu ketentraman suku

    ReplyDelete
  9. Panggilan kita adalah agabagsuku didalam Tenggalan jgn dipusingkan kawan2

    ReplyDelete
  10. Agabag itu hanya sebutan kita saja dalam satu suku.namun suku lain menyabut kita tengalan.jadi jangan di bedakan agabag=tengalan itu sama,tidak ada bedanya.takutnya nanti nama suku ini dijadikan sebagai bahan untuk kepentingan pribadi.

    ReplyDelete